PAPERA.ID - Gerakan Pedagang Pejuang Indonesia Raya (Papera) badan sayap Partai Gerindra, semakin gencar memperluas jaringan di berbagai daerah di Indonesia. Langkah ini diambil dengan tujuan utama memenangkan Bakal Calon Presiden (Bacapres) Prabowo Subianto dalam Pemilihan Presiden 2024 mendatang.
Papera yang merupakan badan yang mewadahi kalangan pedagang, kini juga merangkul petani sebagai target baru dalam ekspansi jaringan mereka. Ketua Umum DPP Papera, Don Muzakir, mengungkapkan bahwa pendekatan ini terbukti cukup efektif untuk mendulang dukungan dan suara pada saat Pemilu 2024.
"Dengan merangkul kalangan pedagang dan petani, kami ingin membangun basis yang kuat untuk mendukung Prabowo Subianto. Kami yakin bahwa kekuatan ekonomi dari kalangan pedagang dan petani dapat memberikan kontribusi signifikan dalam perjalanan menuju kemenangan," ujar Don Muzakir.
Papera juga terus memperkuat sinergi dengan Partai Gerindra dan menggalang kerjasama dengan komunitas-komunitas masyarakat di berbagai daerah. Langkah ini bertujuan untuk membangun koalisi yang solid dan menyatukan visi untuk pembangunan Indonesia yang lebih baik di bawah kepemimpinan Prabowo Subianto.
Menyasar pedagang dan petani sebagai basis dukungan adalah keputusan strategis Papera. Dengan melibatkan kalangan ekonomi ini, diharapkan akan terbentuk suatu gerakan yang tidak hanya memperjuangkan kepentingan para pelaku usaha kecil, tetapi juga mendukung pertanian dan ekonomi pedesaan, yang merupakan pondasi penting bagi kesejahteraan negara.
“Kami ada banyak untuk programnya, baik menyasar pedagang maupun ke petani. Saat ini, sudah 90 persen wilayah di Indonesia yang telah kami datangi,” kata Don Muzakir.
Dalam menyusun strategi dan program-programnya, Papera dan Partai Gerindra berkomitmen untuk merangkul semua elemen masyarakat, mendengarkan aspirasi mereka, dan bekerja bersama-sama untuk mencapai tujuan bersama: membangun Indonesia yang lebih adil, makmur, dan sejahtera bagi semua warganya.
Don Muzakir mengungkapkan, untuk program dengan sasaran kalangan pedagang sudah gencar dilakukan dengan menggelontorkan dana pinjaman ke sejumlah pasar.
Dana tersebut nantinya akan bergulir dan dikelola oleh kalangan mereka sendiri.
“Sifatnya ini soft ya, berupa pinjaman untuk menggerakan roda ekonomi di pasar-pasar. Kalau dari data kami, Jateng sudah mencapai 8.000 pedagang yang mendapatkan dana tersebut. Di wilayah Karanganyar sendiri, sudah ada sebanyak 400 pedagang. Dan ini terus berputar,” jelasnya.
Sementara itu, untuk kalangan petani, dia mengaku, banyak di antara mereka yang mengeluhkan terkait langkanya pupuk di pasaran.