Ulang Tahun Ketiga Papera, Don Muzakir: Siap Menyisir Pasar hingga ke Pelosok
Ulang Tahun Ketiga Papera, Don Muzakir: Siap Menyisir Pasar hingga ke Pelosok

PAPERA - Tiga tahun berdiri, Pedagang Pejuang Indonesia Raya (Papera) sudah menancapkan bendera di 22 provinsi. Targetnya sederhana, hadir di setiap pasar, dari pusat kota hingga pelosok desa. Ketua Umum DPP Papera, Don Muzakir, menyebutkan usia tiga tahun bukan alasan untuk berjalan pelan.

 

“Kami akan mengembangkan sayap untuk melindungi pedagang di seluruh Indonesia. Papera hadir untuk mengadvokasi kepentingan pedagang dan menjadi garda terdepan membela hak mereka,” kata Don Muzakir pada ulang tahun ketiga Papera di Jakarta, Jumat 8 Agustus 2025.

Papera dibentuk untuk menjadi pelindug bagi pedagang pasar. Mereka mengurus soal-soal yang jarang tersentuh, dari perselisihan pengelolaan kios, pungutan liar, sampai akses permodalan yang kerap macet. Don Muzakir menegaskan setiap laporan pedagang harus direspons cepat.

 

“Kami ingin setiap pedagang merasa punya wadah untuk menyampaikan aspirasi. Keluhan mereka bukan sekadar catatan, tapi pekerjaan yang harus segera ditangani,” ujarnya.

 

Selain membela pedagang, Papera ikut mengawal kebijakan pemerintah. Dukungan terbuka diberikan kepada Presiden Prabowo Subianto.

 

“Kami siap membantu menyukseskan program presiden. Perjuangan ini tidak boleh berhenti, Papera harus terus bergerak,” kata Don Muzakir. Tiga tahun terakhir, Papera aktif menggelar, mengadvokasi perbaikan fasilitas pasar. Mereka membangun jaringan relawan di pasar-pasar strategis untuk memantau persoalan di lapangan.

 

Bagi Don Muzakir, target ke depan jelas, 38 provinsi harus terisi, dan setiap pasar punya pengurus Papera. “Perluasan ini bukan sekadar jumlah. Yang penting manfaatnya terasa langsung di lapangan,” tegasnya.

 

Don Muzakir juga menegaskan posisi Papera sebagai sayap Partai Gerindra, keberadaan Papera di pasar-pasar tidak hanya fokus pada advokasi pedagang, tetapi juga menjadi pintu masuk membesarkan basis politik partai.

 

“Papera akan membesarkan Partai Gerindra dan melahirkan kaderisasi di setiap pasar. Kami mengajak para pedagang pasar untuk bergabung dalam Partai Gerindra,” ujar Don Muzakir.

 

Don Muzakir menjelaskan, pasar adalah salah satu simpul sosial-ekonomi terbesar di Indonesia. Aktivitas di dalamnya melibatkan jutaan orang setiap hari, mulai dari pedagang, pekerja bongkar muat, hingga pembeli. Ia melihat potensi besar untuk membangun kesadaran politik dan mengajak pedagang berperan aktif dalam menentukan arah kebijakan negara.

 

“Pedagang adalah denyut nadi ekonomi rakyat. Kalau mereka kuat, ekonomi daerah ikut kuat. Karena itu, kita ingin memastikan suara mereka juga terdengar dalam politik nasional,” katanya.

 

Papera, lanjut Don Muzakir, akan memadukan peran sebagai organisasi pedagang dengan agenda kaderisasi partai. Setiap pengurus di daerah akan diarahkan untuk membentuk jaringan kader Gerindra di pasar-pasar. Program ini dirancang agar Papera menjadi wadah pembinaan, pelatihan, dan pengkaderan bagi pedagang yang memiliki minat terjun ke dunia politik.

 

“Kami ingin setiap pasar punya kader yang bisa memperjuangkan kepentingan pedagang, baik di tingkat daerah maupun nasional. Itu cara kita memastikan perjuangan ini berlanjut dan berpengaruh,” pungkasnya. []

PAPERA - Tiga tahun berdiri, Pedagang Pejuang Indonesia Raya (Papera) sudah menancapkan bendera di 22 provinsi. Targetnya sederhana, hadir di setiap pasar, dari pusat kota hingga pelosok desa. Ketua Umum DPP Papera, Don Muzakir, menyebutkan usia tiga tahun bukan alasan untuk berjalan pelan.

 

“Kami akan mengembangkan sayap untuk melindungi pedagang di seluruh Indonesia. Papera hadir untuk mengadvokasi kepentingan pedagang dan menjadi garda terdepan membela hak mereka,” kata Don Muzakir pada ulang tahun ketiga Papera di Jakarta, Jumat 8 Agustus 2025.

Papera dibentuk untuk menjadi pelindug bagi pedagang pasar. Mereka mengurus soal-soal yang jarang tersentuh, dari perselisihan pengelolaan kios, pungutan liar, sampai akses permodalan yang kerap macet. Don Muzakir menegaskan setiap laporan pedagang harus direspons cepat.

 

“Kami ingin setiap pedagang merasa punya wadah untuk menyampaikan aspirasi. Keluhan mereka bukan sekadar catatan, tapi pekerjaan yang harus segera ditangani,” ujarnya.

 

Selain membela pedagang, Papera ikut mengawal kebijakan pemerintah. Dukungan terbuka diberikan kepada Presiden Prabowo Subianto.

 

“Kami siap membantu menyukseskan program presiden. Perjuangan ini tidak boleh berhenti, Papera harus terus bergerak,” kata Don Muzakir. Tiga tahun terakhir, Papera aktif menggelar, mengadvokasi perbaikan fasilitas pasar. Mereka membangun jaringan relawan di pasar-pasar strategis untuk memantau persoalan di lapangan.

 

Bagi Don Muzakir, target ke depan jelas, 38 provinsi harus terisi, dan setiap pasar punya pengurus Papera. “Perluasan ini bukan sekadar jumlah. Yang penting manfaatnya terasa langsung di lapangan,” tegasnya.

 

Don Muzakir juga menegaskan posisi Papera sebagai sayap Partai Gerindra, keberadaan Papera di pasar-pasar tidak hanya fokus pada advokasi pedagang, tetapi juga menjadi pintu masuk membesarkan basis politik partai.

 

“Papera akan membesarkan Partai Gerindra dan melahirkan kaderisasi di setiap pasar. Kami mengajak para pedagang pasar untuk bergabung dalam Partai Gerindra,” ujar Don Muzakir.

 

Don Muzakir menjelaskan, pasar adalah salah satu simpul sosial-ekonomi terbesar di Indonesia. Aktivitas di dalamnya melibatkan jutaan orang setiap hari, mulai dari pedagang, pekerja bongkar muat, hingga pembeli. Ia melihat potensi besar untuk membangun kesadaran politik dan mengajak pedagang berperan aktif dalam menentukan arah kebijakan negara.

 

“Pedagang adalah denyut nadi ekonomi rakyat. Kalau mereka kuat, ekonomi daerah ikut kuat. Karena itu, kita ingin memastikan suara mereka juga terdengar dalam politik nasional,” katanya.

 

Papera, lanjut Don Muzakir, akan memadukan peran sebagai organisasi pedagang dengan agenda kaderisasi partai. Setiap pengurus di daerah akan diarahkan untuk membentuk jaringan kader Gerindra di pasar-pasar. Program ini dirancang agar Papera menjadi wadah pembinaan, pelatihan, dan pengkaderan bagi pedagang yang memiliki minat terjun ke dunia politik.

 

“Kami ingin setiap pasar punya kader yang bisa memperjuangkan kepentingan pedagang, baik di tingkat daerah maupun nasional. Itu cara kita memastikan perjuangan ini berlanjut dan berpengaruh,” pungkasnya. []

PAPERA - Tiga tahun berdiri, Pedagang Pejuang Indonesia Raya (Papera) sudah menancapkan bendera di 22 provinsi. Targetnya sederhana, hadir di setiap pasar, dari pusat kota hingga pelosok desa. Ketua Umum DPP Papera, Don Muzakir, menyebutkan usia tiga tahun bukan alasan untuk berjalan pelan.

 

“Kami akan mengembangkan sayap untuk melindungi pedagang di seluruh Indonesia. Papera hadir untuk mengadvokasi kepentingan pedagang dan menjadi garda terdepan membela hak mereka,” kata Don Muzakir pada ulang tahun ketiga Papera di Jakarta, Jumat 8 Agustus 2025.

Papera dibentuk untuk menjadi pelindug bagi pedagang pasar. Mereka mengurus soal-soal yang jarang tersentuh, dari perselisihan pengelolaan kios, pungutan liar, sampai akses permodalan yang kerap macet. Don Muzakir menegaskan setiap laporan pedagang harus direspons cepat.

 

“Kami ingin setiap pedagang merasa punya wadah untuk menyampaikan aspirasi. Keluhan mereka bukan sekadar catatan, tapi pekerjaan yang harus segera ditangani,” ujarnya.

 

Selain membela pedagang, Papera ikut mengawal kebijakan pemerintah. Dukungan terbuka diberikan kepada Presiden Prabowo Subianto.

 

“Kami siap membantu menyukseskan program presiden. Perjuangan ini tidak boleh berhenti, Papera harus terus bergerak,” kata Don Muzakir. Tiga tahun terakhir, Papera aktif menggelar, mengadvokasi perbaikan fasilitas pasar. Mereka membangun jaringan relawan di pasar-pasar strategis untuk memantau persoalan di lapangan.

 

Bagi Don Muzakir, target ke depan jelas, 38 provinsi harus terisi, dan setiap pasar punya pengurus Papera. “Perluasan ini bukan sekadar jumlah. Yang penting manfaatnya terasa langsung di lapangan,” tegasnya.

 

Don Muzakir juga menegaskan posisi Papera sebagai sayap Partai Gerindra, keberadaan Papera di pasar-pasar tidak hanya fokus pada advokasi pedagang, tetapi juga menjadi pintu masuk membesarkan basis politik partai.

 

“Papera akan membesarkan Partai Gerindra dan melahirkan kaderisasi di setiap pasar. Kami mengajak para pedagang pasar untuk bergabung dalam Partai Gerindra,” ujar Don Muzakir.

 

Don Muzakir menjelaskan, pasar adalah salah satu simpul sosial-ekonomi terbesar di Indonesia. Aktivitas di dalamnya melibatkan jutaan orang setiap hari, mulai dari pedagang, pekerja bongkar muat, hingga pembeli. Ia melihat potensi besar untuk membangun kesadaran politik dan mengajak pedagang berperan aktif dalam menentukan arah kebijakan negara.

 

“Pedagang adalah denyut nadi ekonomi rakyat. Kalau mereka kuat, ekonomi daerah ikut kuat. Karena itu, kita ingin memastikan suara mereka juga terdengar dalam politik nasional,” katanya.

 

Papera, lanjut Don Muzakir, akan memadukan peran sebagai organisasi pedagang dengan agenda kaderisasi partai. Setiap pengurus di daerah akan diarahkan untuk membentuk jaringan kader Gerindra di pasar-pasar. Program ini dirancang agar Papera menjadi wadah pembinaan, pelatihan, dan pengkaderan bagi pedagang yang memiliki minat terjun ke dunia politik.

 

“Kami ingin setiap pasar punya kader yang bisa memperjuangkan kepentingan pedagang, baik di tingkat daerah maupun nasional. Itu cara kita memastikan perjuangan ini berlanjut dan berpengaruh,” pungkasnya. []