Advertisement
Berita
Home » Berita » Sektor Pangan Bisa Ciptakan Lapangan Kerja di Kaltara, Jufri Budiman: Pemuda Harus Ambil Peluang

Sektor Pangan Bisa Ciptakan Lapangan Kerja di Kaltara, Jufri Budiman: Pemuda Harus Ambil Peluang

Jufri Budiman Ketua DPW Tani Merdeka Indonesia Provinsi Kalimantan Utara
Jufri Budiman Ketua DPW Tani Merdeka Indonesia Provinsi Kalimantan Utara

PAPERA – Provinsi Kalimantan Utara memiliki karakter geografis yang beragam. Kota Tarakan dikelilingi laut dengan hasil tangkapan yang melimpah. Kabupaten Nunukan, Bulungan, Tana Tidung, dan Malinau memiliki potensi besar di sektor pertanian dan peternakan.

Sektor pangan dinilai sebagai peluang strategis untuk menciptakan lapangan kerja mandiri, potensi ini penting untuk menjawab tantangan regenerasi petani dan kemandirian ekonomi lokal.

Ketua DPW Tani Merdeka Indonesia Provinsi Kalimantan Utara, Jufri Budiman, mengatakan peran pemuda harus menjadi fokus utama dalam pengembangan sektor pangan.

“Ada banyak manfaat jika dikembangkan, para pemuda yang harus difokuskan sehingga regenerasi dapat terjadi, bila perlu kita buat dulu uji petiknya dari daerah lain seperti Jawa Timur dan Jawa Barat, pengembangannya sudah mengarah ke sana,” kata Jufri Budiman yang juga Ketua Komisi III DPRD Provinsi Kalimantan Utara.

Ia menilai dukungan pemerintah provinsi sangat dibutuhkan. Stimulan khusus bagi pemuda harus disiapkan agar mereka tertarik masuk ke sektor pertanian dan peternakan.

Dana Rp 40 Triliun untuk Kopdes, Purbaya Pastikan Perbankan Tak Terbebani

Jufri menambahkan dukungan dari Pemprov Kaltara harus terintegrasi dengan pemerintah kabupaten dan kota. Ia menekankan pentingnya pelibatan sektor swasta dalam proses pendampingan dan pengawasan program.

“Pangan ini penting, ini yang kita makan setiap hari. Jadi ini barang mainnya harus keroyokan, dan tetap juga pada ujung-ujungnya ketahanan pangan kita bisa mandiri sesuai dengan arahan Bapak Presiden Prabowo Subianto,” pungkas pria yang akrab disapa JB.

Pemerintah daerah perlu menyiapkan kebijakan yang berpihak pada petani muda. Pengembangan model uji petik dari daerah lain bisa menjadi rujukan awal untuk menyesuaikan pendekatan dengan kondisi lokal Kalimantan Utara.[]

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *